"Kami akan terus bekerjasama melakukan pencegahan dan penanggulangan, dengan kewenangan masing-masing," kata Sekretaris KPA Kota Manado, Dr Geertje Rawu.
Dikatakannya, sesuai kewenangannya KPA bertugas melakukan pencegahan melalui penyebaran dan pendistribusian kondom ke lokasi-lokasi rawan, termasuk menekan penggunaan jarum suntik secara bergantian kepada para pemakai narkoba suntik.
"Kalau Dinas Kesehatan melakukannya melalui pemeriksaan dan pengobatan Infeksi menular seksual (IMS) dan Pemeriksaan serta pengobatan HIV-AIDS dan melakukan sosialisasi," jelas Rawu.
Sedangkan LKKNU, lanjut Rawu, melakukan penjangkauan dan pendampingan kepada orang-orang berisiko, sehingga diharapkan bisa mencegah penularan virus mematikan ini.
"Sebenarnya bukan hanya kami, tetapi seluruh jajaran pemerintah yang masuk dalam struktur pencegahan dan penanggulangan virus HIV-AIDS termasuk BKKBN, BNK, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan kepolisian sampai PKK, ikut dalam kegiatan ini,"jelas Rawu.
Lanjut Rawu mengungkapkan, dalam melakukan berbagai kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS sering terkendala dana, meskipun semua elemen sudah bekerja sama, tetapi ia mengatakan dengan saling memberikan dukungan maka kegiatan ini bisa terlaksana.
Di Manado berdasarkan data dari KPA, jumlah Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) sampai Juni 2015 mencapai 693 orang, dengan perincian HIV 218 orang AIDS 475 dengan risiko penularan terbanyak di kelompok umur 20-29 tahun 45 persen. (jones)
Tidak ada komentar: