MANADO-Politisi senior Zeth Walo angkat bicara menyikapi tensi politik, pasca tak adanya keterwakilaan etnis Nusa Utara (Sangihe, Sitaro, Talaud) dan Bolmong Raya, yang akan tarung dalam Pemilihan Gubenur-Wakil Gubernur Sulut periode 2015-2020, 9 Desember mendatang.
Tokoh Nusa Utara ini menilai, kalau sudah saatnya masyarakat Sulut memilih pemimpin (gubernur dan waguB), tanpa melihat latar belakang golongan apalagi etnis dari sang calon.
"Mari kita tanggalkan fanatisme semu ini. Kalau masyarakat ingin Sulut lebih maju, mari memilih pemimpin yang komit memajukan daerah. Jangan hanya melihat dia agama apa, dari suku apa dan latar belakangnya dari mana,"tegas Walo kepada vivamanado.com, Selasa (4/8/2015).
Lanjut mantan legislator DPRD Manado ini menerangkan, kalau hal ini merupakan tugas Partai Politik (Parpol) yang ada di tiap-tiap daerah, untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, yang akan menyuarakan hak pilihnya.
"Saya mengamati terkadang masyarakat digiring oleh suatu opini, yang mungkin saja dilontarkan oleh suatu kelompok tertentu agar nantinya masyarakat terkotak-kotak dalam memilih pemimpinnya,"ujar Walo.
"Penentu ada ditangan pemilik suara. Sebagai mantan politisi, saya yakin kalau masyarakat sudah pintar dalam memilih pemimpinya,"pungkasnya.(mun)
Tidak ada komentar: