VIVAMANADO.COM,MANADO—Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Sulawesi Utara Dr. Meis Tangel-Kairupan mengatakan, pada semester ini (Juli-Desember) dibutuhkan sekitar 36.845 ribu kondom untuk membantu kegiatan kampanye untuk mencegah penularan HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual.
“Angka tersebut di bagi ke tiga kota masing-masing Manado 25.457 picis kondom, Bitung 8.121 dan Tomohon 3.267 picis kondom. Strateginya adalah dengan menyebarkan kondom ini di tempat-tempat beresiko terjadinya hubungan seks tidak aman di tiga kota tersebut,”urai Kairupan.
Menurutnya, hanya kondom yang dapat mencegah penularan HIV-AIDS melalui jalur seksual. Akan jadi masalah apabila pada saat kita melakukan kampanye pencegahan, sementara kondom tidak tersedia. Untuk pengadaan stok kondom selama ini, Kairupan mengakui masih dibiayai Global Fund sebagai pemberi donasi melalui KPA Nasional.
"Kami juga kadang-kadang memperolah dukungan dari Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional," ungkapnya.
Dia mengatakan, kebutuhan kondom sangat bergantung dari banyaknya populasi kunci yang menjadi target kampanye KPAP Provinsi Sulawesi Utara. Populasi kunci di daerah ini seperti wanita pekerja seks (WPS), gay, waria, laki-laki seks dengan lelaki (GWL), pengguna jarum suntik, orang dengan HIV-AIDS serta klien semakin bertambah, kata dia.
Dia mencontohkan populasi kelompok berisiko tinggi WPS yang berada di Kota Manado di tahun 2006 berada pada angka 400 orang, kini diperkirakan sudah berada di atas angka tersebut.
"Populasi berisiko tinggi seperti ini yang tidak bisa kami lacak. Karena itu lewat media cetak ataupun elektronik walaupun mereka tidak terdeteksi namun bisa mendengar dan membaca dan bisa mengubah perilaku menggunakan kondom,"ungkapnya. (jones)
Tidak ada komentar: